Bojonegoro, 7/2(Tretes.com). Waduk Pacal merupakan salah satu ikon dari Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang, Bojonegoro. Lokasinya tepat berada di Dusun Tretes, merupakan peninggalan Belanda pada masa Ratu Helena. Perencanaan sekaligus perancangan dilaksanakan sejak tahun 1924. Namun, baru terealisasikan pada tahun 1927. Dan resmi di buka pada tahun 1933.
Sejatinya Waduk Pacal adalah tempat penampungan air, pada zaman dahulu air yang ditampung di Waduk Pacal berfungsi untuk mengairi sawah atau lahan pertanian di seluruh wilayah kecamatan Sukosewu, Balen, Kapas, Burneo, Kanor, dan berbagai kecamatan yang berada di bagian timur dari kota Bojonegoro.
Pada saat musim kemarau, Waduk Pacal beralih fungsi menjadi ladang masyarakat Dusun Tretes. Karena ketika hujan tak kunjung turun, air yang tertampung dalam waduk pacal menyurut dan menjadi kering seperti dataran rendah pada umumnya.
Seiring perkembangan zaman, Waduk Pacal berkembang menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Panorama alam yang masih asri, sekaligus keramahan masyarakat has daerah Jawa semakin menambah nilai plus wisata Waduk Pacal.
“Waduk Pacal merupakan peninggalan sejarah, yang diharapkan mampu menjadi ikon masa depan Desa Kedungsumber, khususnya Dusun Tretes”, ucap Dampri selaku sesepuh sekaligus Kepala Dusun Tretes. Itulah sebabnya potensi yang dimiliki Dusun Tretes harus lebih giat lagi dipromosikan, bukan hanya lewat informasi dari para pengunjung yang pernah dating, tapi juga Teknologi Informasi sebagai alat utama untuk mempromosikan potensi yang ada.
Namun, karena keterbatasan jaringan pada Dusun Tretes menghambat untuk mempromosikan Waduk Pacal lewat internet. Oleh karena itu diharapkan dipasang tower untuk mempermudah promosi potensi desa yang ada, “jaringan yang tidak ada, merupakan masalah krusial yang harus dihapuskan”, tambah Dampri. (07/02/2018)